Jumat, 09 November 2018

SEJARAH PERSAUDARAAN SETIA HATI TUNAS MUDA WINONGO

SH atau SETIA HATI berdiri dan berawal pada tahun 1903 yaitu dengan didirikanya persaudaraan SEDULUR TUNGGAL KECER dikampung Tambak Gringsing-Surabaya oleh almarhum Bpk Ki Ngabehi Soerodwirjo dengan nama kecilnya Masdan. Saat itu nama permainan seni pencak silatnya adalah JOYO GENDILO dan hanya dengan 8 murid didahului oleh 2 saudara yaitu Noto/ Gunadi (adik kandung Ki Ngabehi Soerodwirjo) dan Kenevel Belanda. Pada tahun 1915 nama permainan seni pencak silatnya berubah menjadi JOYO GENDILO CIPTO MULYO. 


Organisasi itu mendapat hati di kalangan masyarakat pada tahun 1917 setelah melakukan demonstrasi pencak silat terbuka di alun2 kota Madiun dan menjadi populer di masyarakat karena memiliki gerakan unik penuh seni dan bertenaga. Pada tahun 1917 inilah oleh Ki Ngabehi Soerodwirjo diganti nama menjadi PERSAUDARAAN SETIA HATI.

Ki Ngabehi Soerodwirjo wafat pada tanggal 10 Nov 1944, dimakamkan di makam desa Winongo,Madiun. Ibu Soerodwirjo (ibu Surijati) wafat pada tanggal 6 April !969 di makamkan di Winongo juga.


Tujuan/ sasaran SH yang ditempuh adalah : Bela negara, mengolah raga dan batin untuk mencapai keluhuran budi guna mendapatkan kesempurnaan hidup, kebahagiaan dan kesejahteraan lahir dan batin di dunia dan akhirat, dengan jalan mengajarkan SILAT (Pencak Silat) sebagai olahraga atas dasar jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat pula, yaitu dengan meninggalkan semua yang menjadi larangan Allah dan melaksanakan semua perintah-perintahNya (MENS SANA IN CORPORE SANO-AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR). SH mengenal falsafah kesosialan tanpa batas dari hindu yang berbunyi TAT TWAM ASI (ia adalah kamu) serta falsafah Jawa KEMBANG TEPUS KAKI (yen dijiwit kroso loro ojo njiwit liyan/ kalau dicubit terasa sakit jangan mencubit orang lain).

Jelaslah bahwa ajaran ini ajaran yang mulia edi peni dan adi luhung. Oleh karena itu tidak mengherankan bagi kita bahwa segala bangsa dan semua agama dapat menerimanya, khususnya bangsa Indonesia.

Sejak tahun 1964, SH mengalami kemunduran, tidak begitu aktif, hal ini tidak lain disebabkan keadaan juga, sebagian besar saudara2 SH sudah banyak yg lanjut usia, ditambah lagi dengan semakin kurangnya penerimaan saudara baru. Banyak saudara SH yang sudah sepuh satu persatu meninggal dunia, sedangkan yang masuk menjadi saudara SH dapat dikatakan hampir tidak ada. Kalau keadaan yg demikian dibiarkan terus-menerus maka SH lambat laun akan mengalami kepunahan.

Untuk menghindari hal tersebut serta untuk melestarikan ajaran yang edi peni dan adi luhung tersebut, maka pd tanggal 15 Oktaber 1965 bapak Soewarno merasa terpanggil untuk bergerak (mengaktifier) kegiatan2 SH dengan serentak. Gerakan ini mendapat perhatian yang besar dari para pemuda dan dukungan yang kuat dari masyarakat, yang akhirnya berdaya guna untuk membantu HANKAM serta ikut Memayu Hayuning Bawono, membantu negara/ pemerintah dalam bidang ketertiban dan keamanan.

Dengan meningkatkan latihan jasmani (pencak) dan latihan rohani (iman dan takwa kepada Allah), maka dapat diharapkan pemuda kita sebagai generasi penerus akan menjadi kader bangsa yang militan yang sangat berguna bagi kepentingan bangsa dan negara.

Kepada para Tunas Muda "SH" diajarkan pelajaran pencak silat yang berasal dari para pendekar terkenal (sembilan orang pendekar) dan yang terakhir dari bapak Ki Ngabehi Soerodwirjo, saudara tertua dalam Persaudaraan "Setia Hati" Winongo. Dengan metode ini maka seluruh pelajaran dengan mudah diserap oleh para Tunas-Tunas Muda yang dapat berhasil dengan sukses.

Dalam penerimaan SH Tunas Muda harus dilakukan pengesahan terlebih, dengan di sahkan seseorang akan resmi menjadi warga. Karena ilmu-ilmu SH hanya boleh diketahui oleh warganya dan dilarang mengajarkanya kepada yang bukan warga. Untuk pelajaran tingkat lanjut baik itu akan diikuti atau tidak oleh seorang warga, itu merupakan kesadaran dari warga tersebut karena dalam SH tidak ada paksaan.

Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo selain di Madiun tidak pernah membuka perguruanya dimanapun seperti perguruan silat yang lain, jika ada itu hanyalah sebagai tempat berlatih dan silaturahmi saja. Seluruh saudara baru Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo baik dari Madiun, luar Madiun bahkan Mancanegara untuk menjadi saudara harus datang dan diKECER di Madiun, Jawa Timur. Hal ini untuk menjaga kemurnian aliran S-H mereka dan itulah yang menjadikan ikatan persaudaraan dalam perguruan ini sangat indah.

Adapun makna dari symbol & lambang PSH WINONGO adalah sebagai berikut :

1.PERSAUDARAAN “SETIA HATI”
- Persaudaraan Yg Kekal
- Persaudaraan Yg Tdk Saling Mengingkari/ Menghianati
- Persaudaraan Yg Saling Samat Sinamatan
- Persaudaraan Yg Dalam Hubungan Batin Saling Pengertian Yg Dalam

2.WINONGO

Kota Madiun Jawa Timur Tempat Tinggal,rumah Kediaman Sang Pengasuh Yaitu Ki NGABEHI SOERODIWIRJO
- Tempat Pengasuh Menggembleng Para Siswanya Serta Mengembangkan ilmunya
- Tempat Pengasuh Mengakhiri Hayatnya Dan Di Makamkan di WINONGO MADIUN

3.TULISAN WARNA PUTIH
- Putih Mempunyai Arti Watak: Suci,
- Tidak Bernoda, Benar/Kebenaran
- Bahwa Ajaran PERSAUDARAAN “SETIA HATI” Mengarah Pada Kebenaran Dan KeSUCIan untuk Mencapai Kebahagiaan Dunia Dan akhirat Atas Ridho TUHAN YANG MAHA ESA Atas Segala PetunjukNYA.

4.WARNA HITAM Sebagai Dasar Lambang
- Hitam Mempunyai Watak Kuat,Teguh,
- Mantap, Tabah

5.PERSENJATAAN /SENJATA
Perlengkapan Seorang Ksatria/ Prajurit. sebagai perisai, Pengayom, Piandel, Pelindung Dalam Arti Kesiap-Siagaan Bagi Seorang Ksatria/ Prajurit.

6.WARNA BIRU
- Biru Mempunyai Watak Kamot, Berjiwa Besar Lapang Dada
- Bagaikan Wataknya Jolodhini/ Laut
- Bagai Wataknya Angkasa/ Langit Biru Yang Luas

7.WARNA BIRU BULAT BERGERIGI 36
- Bulat 360 Derajat Mempunyai Arti Watak Tekad Yang gilig/ Bulat Tekad Yang Utuh
- Tekad Yang Tidak Mudah Goyah

8.BERGERIGI 36 Menyatakan
- Jumlah JURUS KERAMAT
- JURUS ANDALAN
- JURUS Kesatuan Dan Persatuan Yang Berasal Dan Dihimpun Dari Seluruh Pelosok Tanah Air INDONESIA

9.WARNA MERAH BULAT,BERSINAR,
BERGERIGI 43 (MATAHARI)
- Bulat 360 Derajat Mempunyai Arti Watak: Tekad Yang Gilig/ Bulat, Utuh,
- Tidak Mudah Goyah

10.MATAHARI BERSINAR KE SEGALA PENJURU Mempunyai Arti Watak:
- Pemberi Daya Hidup Dan Kehidupan Umat
- Segala Sumber Kehidupan
- Pemberi Pepadhang Seluruh Bawono/ Jage Raya
- MEMAYU HAYUNING BAWONO

11.WARNA MERAH
Mempunyai Arti watak Berani Dalam Arti Kebenaran semangat dinamis

12.JUMPLAH 43 DALAM BENTUK GERIGI
Menyatakan Jumlah Jurus Dasar

13.SINAR KUNING KESEGALA PENJURU
SINAR/NUR CAHAYA MENGARAH KESEGALA PENJURU 360 DERAJAT Mempunyai Arti Watak Membuat Pepadhang Segala Penjuru Serta Kedamaian Dimana Kita Berada

14.WARNA KUNING Mempunyai Arti Watak Jiwa Yang Luhur
- Jiwa Yang Adiluhung
- Jiwa Yang Sangat Terpuji

15.JUMPLAH SINAR 36
Menyatakan Jumlah JURUS KERAMAT Yg Sangat ADI LUHUNG Dari Pe ninggalan Nenek Moyang Kita BANGSA INDONESIA


16.ANNO 1903
Bhw PERSAUDARAAN “SETIA HATI” lahir Atas Petunjuk TUHAN Yg MAHA ESA Pd Tahun 1903
Lahir Dan Berkembang Srta Ngremboko Memancar Dr bumi INDONESIA Ke Seluruh Pelosok Dunia Hingga Kini Dan Smpai Akhir Zaman, Serta Di anut Segala Bangsa Yg Tidak membedakan Kulit, Agama, pangkat Golongan

17.Mens Sana in Corpore Sano
Di Dalam Jiwa Yg Sehat Terdapat Badan Yg Sehat
DENGAN MENGOLAH RAGA SERTA BATIN UNTUK MENCAPAI KELUHURAN BUDI GUNA MENDAPATKAN KESEMPURNAAN HIDUP DEMI KEBAHAGIAAN Srta KESEJAHTERAANDUNIA AKHIRAT

18.TELUNG KETHENG DALAM KESATUAN SEGITIGA
Telung Ketheng Merupakan Pegangan Pokok Jenis Uang Logam Paling Kecil Dan Tidak Dapat Di Pecahkan Lagi

19.AMAR MARUF NAHI MUNKAR
Melaksanakan PerintahNYA Serta Meninggalkan LaranganNYA

20.BURUNG TERBANG MELAYANG DI LANGIT
Melambankan TUMURUNNYA WAHYU ILLAHI KEPADA PENGASUH Untuk Mengembangkan Serta Mengajarkan ilmu PERSAUDARAAN “SETIA HATI” Sesuai Dgn Tujuan Pokok Yg Sungguh ADI LUHUNG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar